“Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalan-Nya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” (2 Tawarikh 7:14)
Keadilan Allah berupa hukuman atas umat-Nya pada waktu umat-Nya mengalami kemerosotan moral, ketidak-acuhan rohani, dan kompromi dengan dunia harus ditegakkan. Hukuman itu berupa kekeringan, kemandulan, dan penyakit sampar. Akan tetapi kesetiaan Allah pada umat-Nya juga tetap berlaku, yaitu suatu janji yang bersyarat yang diberikan Allah kepada umat-Nya, dimana jika umat-Nya ingin mengalami pemulihan dan kebangunan rohani baik secara pribadi maupun secara nasional, maka langkah-langkah berikut harus dilakukan :
- Merendahkan diri.
Umat Allah harus menyadari kegagalan mereka, menunjukkan kesedihan atas dosa mereka dan memperbaharui komitmen mereka untuk melakukan kehendak Allah. Merendahkan diri di hadapan Allah dan Firman-Nya berarti mengakui kemiskinan rohani pribadi.
- Berdoa.
Umat Allah harus berseru dengan bersungguh-sungguh kepada-Nya, dan harus sepenuhnya bergantung kepada-Nya dan percaya bahwa Dia akan turun tangan. Doa itu harus sungguh-sungguh dan tak putus-putusnya hingga Allah menjawab doa kita.
- Mencari wajah-Ku.
Umat Allah harus dengan tulus berbalik kepada Allah dengan segenap hati dan mendambakan kehadiran-Nya dan bukan hanya sekedar ingin luput dari kemalangan.
- Berbalik dari jalan-jalan-Nya yang jahat.
Umat Allah harus sungguh-sungguh bertobat dengan berbalik dari dosa-dosa khusus dan semua bentuk penyembahan berhala, meninggalkan kompromi dengan dunia dan menghampiri Allah untuk menerima kemurahan, pengampunan dan penyucian.
Tuhan Yesus Memberkati Amin.